Kamis, 13 Mei 2010

Bab I Kalimat Thayyibah

Hadits-hadits Nabi SAW

6. 
 Dari Ya’la bin Syaddad, ia berkata, “Ayahku, Syaddad, berkata, sedangkan Ubadah bin Shamit r.a. hadir membenarkannya, ‘Kami berada di sisi Nabi saw. lalu beliau bersabda, ‘Adakah di antara kalian orang asing, yakni ahlul-kitab?’ Kami berkata, Tidak, ya Rasulullah.' Maka beliau memerintahkan untuk mengunci pintu. Beliau bersabda, ‘Angkatlah tangan-tangan kalian dan ucapkanlah Laa ilaaha illallah.’ Maka kami mengangkat tangan-tangan kami sebentar. Kemudian Nabi saw. meletakkan tangannya dan berkata, ‘Alhamdulillah, ya Allah, Engkau mengutusku dengan kalimat ini, memerintahkan aku dengannya, dan Engkau menjanjikan surga dengannya pula. Dan Engkau tidak menyelisihi janji.’ Kemudian beliau bersabda, ‘Ketahuilah, bergembiralah kalian, karena Allah telah mengampuni kalian.’” (H.r. Ahmad, Thabarani, dan Bazzar)

7. 
 Dari Abu Dzar r.a., ia berkata, Nabi saw. bersabda, “Jika seorang hamba mengucapkan Laa ilaaha illallah lalu ia mati di atas kalimat tersebut, maka pasti masuk ke dalam surga.” Aku berkata, “Meskipun ia berzina dan mencuri?” Nabi saw. menjawab, “Meskipun ia berzina dan mencuri.” Aku berkata, “Meskipun ia berzina dan mencuri?” Nabi menjawab, “Meskipun ia berzina dan mencuri.” Aku berkata, “Meskipun ia berzina dan mencuri?” Nabi saw. menjawab, “Meskipun ia berzina dan mencuri, meskipun Abu Dzar tidak menyukainya.” (H.r. Bukhari)

8.

Dari Hudzaifah r.a., ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Islam akan semakin pudar sebagaimana memudarnya pakaian yang berwarna, sehingga tidak diketahui apa itu puasa, shadaqah, dan nusuk (ibadah tertentu). Kitabullah akan diangkat (dihilangkan) dalam semalam. Maka tidak ada satu ayat pun yang tersisa di bumi. Dan masih ada di bumi beberapa kelompok manusia yang sudah sangat tua dan lemah. Mereka berkata, “Kami mendapati bapak-bapak kami di atas kalimat Laa ilaaha illallah, maka kami pun mengucapkannya.” Shilah bin Zufar bertanya kepada Hudzaifah, “Apakah kalimat Laa ilaaha illallah bisa mencukupi mereka sedangkan mereka tidak mengetahui apa itu puasa, shadaqah, dan nusuk?” Maka Hudzaifah berpaling darinya. Lalu Shilah mengulang pertanyaan tersebut tiga kali, dan Hudzaifah selalu berpaling darinya. Yang ketiga kalinya, Hudzaifah menghadap ke arah Shilah dan berkata, “Wahai Shilah, kalimat tersebut akan menyelamatkan mereka dari neraka.” (H.r Hakim, ia berkata bahwa hadits ini shahih menurut syarat Imam Muslim).

9.
Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa mengucapkan Laa ilaaha illallah, maka kalimat tersebut akan memberikan manfaat kepadanya pada suatu hari dari adzab yang seharusnya menimpanya sebelum ia mengucapkan kalimat tersebut." (H.r. Bazzar dan Thabarani)

10.
 Dari ‘Abdullah bin ‘Umar r.huma., ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Maukah aku kabarkan kepada kalian apa yang diwasiatkan oleh Nuh kepada anaknya?” Para sahabat berkata, “Ya.” Beliau bersabda, “Nuh berwasiat kepada anaknya: ‘Wahai anakku, aku berwasiat kepadamu dua hal dan melarangmu dari dua hal. Aku berwasiat kepadamu dengan ucapan Laa ilaaha illallah. Sesungguhnya jika kalimat tersebut diletakkan di satu sisi timbangan, sedangkan langit dan bumi diletakkan di sisi yang lain, pasti akan lebih berat kalimat tersebut. Dan seandainya langit dan bumi tersebut berupa satu lingkaran, niscaya kalimat tersebut akan membelahnya sehingga ia sampai kepada Allah.’ (Wasiat yang kedua), ‘Aku berwasiat kepadamu dengan ucapan Subhanallahil ‘azhim wa bihamdihi. Sesungguhnya ia merupakan ibadah para makhluk, dan dengan sebabnya, rezeki mereka dibagikan. Dan aku melarangmu dari dua hal, yaitu syirik dan sombong, karena keduanya menghalangi dari Allah.” (H.r. Bazzar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

What Does This Blog Talk? Blog ini Bicara Tentang...

Blog ini memberikan informasi mengenai dalil-dalil shahih tentang enam sifat para shahabat Nabi. Bagi sebagian kaum muslimin yang mengingkari atau masih meragukan akan perkara enam sifat, sangat dianjurkan untuk membuka halaman blog ini dan bila masih kurang yakin, silahkan membaca langsung ke Kitab aslinya berjudul MUNTAHAB A HADITS karya Al hafizh Syeikh Maulana Zakariyya Al Kandahlawi rah. Semoga bermanfaat.

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Romantico by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP