41. Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Perbanyaklah kalian mengucapankan syahadat Laa ilaaha illallaah sebelum terhalang antara diri kalian dengannya.” (H.r. Abu Ya’la)
42. Dari Utsman r.a., ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa mati, sedangkan ia yakin bahwasanya tidak ada sesembahan yang haq selain Allah, niscaya ia akan masuk surga.” (H.r. Muslim)
43. Dari Utsman bin Affan r.a., ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa mati sedangkan ia yakin bahwasanya Allah adalah haq, niscaya ia akan masuk surga.” (H.r. Abu Ya’la)
44. Dari Ali r.a., ia berkata, Nabi saw. bersabda, “Allah ta’ala berfirman, ‘Sesungguhnya Akulah Allah, tidak ada tuhan selain Aku. Barangsiapa mengakui keesaan-Ku, ia masuk ke dalam perlindungan-Ku. Dan barangsiapa masuk ke dalam perlindungan-Ku, ia aman dari adzab-Ku.” (H.r. Syairazi)
45. Dari Makhul rahimahullah, ia bercerita bahwa seorang tua renta yang kedua alisnya menutupi kedua matanya datang dan berkata, “Wahai Rasulullah! Ada seorang laki-laki yang telah berkhianat dan durhaka. Ia tidak membiarkan satu kebutuhan pun, tapi ia pasti akan cepat-cepat mengambilnya dengan tangan kanannya. Jikalau dosa-dosanya dibagikan kepada seluruh penduduk bumi tentulah dapat membinasakan mereka. Masih adakah taubat baginya?” Maka Nabi saw. bersabda, “Apakah engkau sudah masuk Islam?” Ia menjawab, “Adapun saya, saya bersaksi bahwasanya Tidak ada tuhan selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya dan bahwasanya Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.” Maka Nabi saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah mengampunimu selama kamu seperti itu, dan mengganti keburukan-keburukanmu dengan kebaikan-kebaikan.” Orang tadi berkata, “Wahai Rasulullah, juga pengkhianatan dan kedurhakaan saya?” Beliau bersabda, “Juga pengkhianatan dan kedurhakaanmu.” Maka pergilah laki-laki itu sambil bertakbir dan bertahlil. (Tafsir Ibnu Katsir)
Keterangan
Ia tidak membiarkan satu kebutuhan pun, tapi ia pasti cepat-cepat mengambilnya dengan tangan kanannya, maksudnya: ia senantiasa memenuhi segala kebutuhan nafsunya, syahwat, ataupun maksiat, tanpa menyisakan sedikitpun. (Al-Faiq fi Gharibil-Hadits)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar