491. Dari Ibnu Umar r.a., ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Tatkala aku sedang tidur, aku bermimpi diberi segelas susu, kemudian aku meminumnya sampai aku melihat pengaruh kenyang akan susu itu keluar pada kukuku kemudian aku memberikan sisa susu itu kepada Umar. Para sahabat bertanya kepada Rasulullah, ‘Apakah takwilnya, wahai Rasulullah?’ Rasulullah saw. menjawab, ‘Ilmu.’” (H.r. Bukhari)
492. Dari Abu Sa’id Al-Khudri r.a., dari Rasulullah saw, beliau bersabda, “Orang beriman itu tidak akan puas dengan kebaikan yang ia dengar sebelum surga menjadi tempatnya yang abadi.” (H.r. Tirmidzi)
493. Dari Abu Dzar r.a., ia berkata, Rasulullah saw. bersabda kepadaku, “Wahai Abu Dzar, sungguh, jika kamu pergi mempelajari satu ayat dari Kitabullah itu lebih baik bagimu daripada shalat (nafil) 100 rakaat. Dan jika kamu pergi untuk mempelajari satu bab ilmu, baik dapat diamalkan atau tidak, itu lebih baik daripada shalat (nafil) 1000 rakaat.” (H.r Ibnu Majah)
494. Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Barangsiapa datang ke masjidku ini — dengan berniat hanya untuk belajar atau mengajarkan kebaikan — , maka kedudukannya sama dengan orang yang berjihad di jalan Allah. Dan barangsiapa datang untuk tujuan yang lain, maka ia seperti orang yang memandangi barang orang lain.’” (H.r Ibnu Majah).
Keterangan
Seperti orang yang memandangi barang orang lain: Yakni sesuatu yang tidak dia miliki, sehingga ia menyesal, dan tidak mendapatkan pahala. (Hasyiyatut-Targhib). Keutamaan di atas berkaitan dengan Masjid Nabawi, namun masjid-masjid yang lain juga ikut mendapatkan keutamaan tersebut. (Injahul-Hajah)
495. Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, “Aku mendengar Abul-Qasim saw. bersabda, “Sebaik-baik orang di antara kalian adalah yang paling bagus akhlaknya, bila mereka paham.” (H.r. Ibnu Hibban)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar