Kamis, 27 Mei 2010

Bab 6 Dakwah dan Tabligh, Keutamaan Dakwah Keluar di Jalan Allah- Bag 6


Hadits-Hadits Nabi SAW.

1271. Dari Munib Al-Azdi r.a., ia berkata, “Pada zaman Jahiliyah, aku melihat Rasulullah saw. sedang menyeru, ‘Wahai manusia, ucapkanlah oleh kalian Laa ilaaha illallah, maka kalian akan berjaya.’ Maka sebagian dari mereka ada yang meludahi beliau, sebagian menaburkan debu kepada beliau, dan sebagian lagi mencaci maki beliau hingga tengah hari. Lalu datanglah seorang gadis dengan membawa wadah besar yang berisi air, kemudian ia membasuh wajah dan kedua tangan beliau, beliau berkata, ‘Wahai anak perempuanku! Janganlah kamu takut bahwa ayahmu ini akan diculik lalu dibunuh, ataupun dihinakan.” Aku pun bertanya, “Siapakah gadis itu?” Mereka menjawab, “Zainab binti Rasulullah saw.” Dia seorang gadis yang cantik. (H.R. Thabarani, Majma’uz-Zawa’id).

1272. Dari Muhammad bin ‘Utsman bin Hausyab, dari ayahnya, dari kakeknya r.a., ia berkata, “Ketika Allah telah memenangkan Muhammad, aku mengirim kepada beliau empat puluh penunggang kuda bersama Abdu Syarr. Mereka datang menemui beliau dengan membawa suratku. Maka Rasulullah saw. bertanya kepadanya, ‘Siapa namamu?’ Ia menjawab, Abdu Syarr (hamba kejahatan).’ Beliau bersabda, ‘Bukan, engkau adalah Abdu Khair (hamba kebaikan).’ Lalu kalian membaiatnya kepada Islam. Beliau menulis surat jawaban dan mengirimkannya kepada Hausyab Dzi Zhulaim, lalu Hausyab beriman.” (Al-Ishabah).
1273. Dari Abu Sa’id Al-Khudri r.a., ia berkata, ‘Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa di antara kalian melihat satu kemungkaran, hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya. Jika ia tidak mampu, maka dengan lisannya. Jika tidak mampu, maka dengan hatinya., dan itu adalah selemah-lemah iman.” (H.R. Muslim).
 
 1274. Dari Nu’man bin Basyir r.a., dari Nabi saw., beliau bersabda, “Perumpamaan orang yang menjaga larangan-larangan Allah dan orang yang terjatuh di dalamnya seperti suatu kaum yang berundi pada sebuah kapal. Sebagian dari mereka mendapatkan bagian atas kapal, dan sebagian yang lain mendapatkan bagian bawah. Apabila orang yang di bagian bawah akan mengambil air, ia harus melewati orang-orang yang ada di bagian atas. Kemudian mereka berkata, ‘Kalau saja kita lubangi tempat kita ini, tentu kita tidak lagi mengganggu orang-orang yang ada di atas.’ Jika orang-orang yang berada di bagian atas membiarkan perbuatan orang-orang yang ada di bagian bawah tersebut, maka mereka semua akan binasa. Apabila orang-orang yang berada di bagian atas mencegah perbuatan mereka, maka mereka sendiri selamat dan selamat pula semua penumpang kapal." (H.R. Bukhari).
1275. Dari ‘Urs bin ‘Amirah r.a., ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengadzab kebanyakan orang karena perbuatan sebagian kecil orang di antara mereka. Sampai sebagian kecil orang tersebut melakukan suatu perbuatan yang sebenarnya kebanyakan orang mampu untuk mengubahnya, namun mereka tidak mengubahnya. Maka pada saat itulah Allah mengizinkan kebinasaan semuanya, baik kebanyakan orang maupun sebagian kecil orang tersebut.” (H.R. Thabarani, Majma’uz-Zawa’id).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

What Does This Blog Talk? Blog ini Bicara Tentang...

Blog ini memberikan informasi mengenai dalil-dalil shahih tentang enam sifat para shahabat Nabi. Bagi sebagian kaum muslimin yang mengingkari atau masih meragukan akan perkara enam sifat, sangat dianjurkan untuk membuka halaman blog ini dan bila masih kurang yakin, silahkan membaca langsung ke Kitab aslinya berjudul MUNTAHAB A HADITS karya Al hafizh Syeikh Maulana Zakariyya Al Kandahlawi rah. Semoga bermanfaat.

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Romantico by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP