Rabu, 26 Mei 2010

Hadits - Hadits Nabi SAW Tentang Kalimat Thayyibah-Bag 4

26. Dari Anas bin Malik r.a., ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Aku ingin sekali berjumpa saudara-saudaraku.” Maka para sahabat berkata, “Apakah kami bukan saudaramu?” Beliau menjawab, “Kalian adalah sahabatku, sedang saudaraku adalah orang yang beriman kepadaku, padahal mereka tidak melihatku.” (H.r. Ahmad)
27. Dari Abu Abdirrahman Al-Juhani r.a., ia berkata, “Ketika kami bersama Rasulullah saw., muncullah dua pengendara. Ketika beliau melihatnya, beliau berkata, ‘Dua orang dari suku Kindi, Madz-hij.’ Sampai dua orang tersebut mendatangi beliau. Ternyata, mereka memang laki-laki dari Madz-hij. Salah seorang dari mereka mendekat untuk berbai’at kepada beliau. Ketika ia memegang tangan Rasulullah saw. ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu mengenai orang yang melihatmu lalu beriman kepadamu, membenarkanmu, dan mengikutimu. Apa yang ia dapatkan?’ Beliau menjawab, ‘Keberuntungan baginya.’ Lalu orang tersebut mengusap tangan Nabi saw. dan pergi. Kemudian orang yang satunya lagi menghadap dan memegang tangan Rasulullah saw. untuk berbaiat kepada beliau. Ia berkata, ‘Bagaimana pendapatmu mengenai orang yang beriman kepadamu, membenarkanmu, dan mengikutimu, padahal tidak melihatmu?’ Beliau menjawab, ‘Keberuntungan baginya, keberuntungan baginya, keberuntungan baginya.’ Lalu orang tersebut mengusap tangan Nabi saw. kemudian pergi.” (H.r. Ahmad)
28. Dari Abu Musa r.a., ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Ada tiga golongan yang mendapat dua pahala: seorang dari ahli kitab yang beriman kepada nabinya dan kepada Muhammad saw., seorang hamba sahaya yang mampu menunaikan kewajibannya kepada Allah ta’ala dan kewajibannya kepada tuannya, dan seorang laki-laki yang mempunyai hamba sahaya perempuan, lalu mendidiknya dengan baik, dan mengajarinya dengan baik pula, kemudian memerdekakan dan menikahinya, maka ia mendapat dua pahala.” (H.r. Bukhari)
Keterangan

Tiga golongan yang mendapat dua pahala: Dikatakan bahwa maksudnya adalah mendapatkan dua pahala dalam setiap amal seperti shalat dan puasa. Jika bukan demikian maksudnya, tentu tidak aneh bila orang yang mengerjakan dua amal akan memperoleh dua pahala.
29. Dari Ausath rahimahullah, ia berkata, “Abu Bakar r.a. berkhutbah kepada kami, ia berkata, ‘Rasulullah saw. berdiri di tempat aku berdiri ini pada tahun pertama,’ maka menangislah Abu Bakar r.a., lalu ia melanjutkan, ‘Mintalah mu’afah kepada Allah,’ atau ia berkata ‘afiyah. Maka sesudah keyakinan kepada Allah, tidaklah seseorang diberi sesuatu yang lebih utama daripada mu’afah atau ‘afiyah.’” (H.r. Ahmad)
30. Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya r.huma., bahwasanya Nabi saw. bersabda, “Awal kebaikan umat ini adalah dengan keyakinan dan zuhud, dan awal kehancurannya adalah dengan kebakhilan dan angan-angan.” (H.r. Baihaqi)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

What Does This Blog Talk? Blog ini Bicara Tentang...

Blog ini memberikan informasi mengenai dalil-dalil shahih tentang enam sifat para shahabat Nabi. Bagi sebagian kaum muslimin yang mengingkari atau masih meragukan akan perkara enam sifat, sangat dianjurkan untuk membuka halaman blog ini dan bila masih kurang yakin, silahkan membaca langsung ke Kitab aslinya berjudul MUNTAHAB A HADITS karya Al hafizh Syeikh Maulana Zakariyya Al Kandahlawi rah. Semoga bermanfaat.

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Romantico by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP